Menu Terakhir McD Jepang

Restoran cepat saji asal Amerika Serikat ini tidak mampu bertahan di Jepang. Ratusan dari 3.000 total gerai mereka di Negeri Sakura ini tutup.

Dream - "Enak," kata Shigeaki Yamaguchi, 37 tahun, saat menikmati makanan yang dia beli di gerai McDonald di distrik terpadat Tokyo, Shinjuku. Dia membeli seporsi kentang goreng saus cokelat yang diberi nama McChoco Potato seharga 330 yen, setara Rp38.383.

Sejatinya, menu McChoco Potato belum pernah ada di kamus menu restoran cepat saji asal Amerika Serikat itu. Menu ini dibuat sebagai strategi pengelola restoran itu untuk dapat bertahan di Jepang.

"Alasan saya berkunjung adalah saya ingin merasakan produk yang tidak pernah ada sampai sekarang," kata Yamaguchi.

McD Jepang memang tengah dilanda isu menuju kebangkrutan. Perusahaan ini tidak bisa bertahan terhadap sejumlah guncangan, salah satunya adalah skandal makanan.

Sejumlah kasus skandal ditemukan terkait restoran ini, seperti penggunaan daging yang sudah kedaluwarsa. Selain itu, kasus ditemukannya gigi manusia pada kotak kentang goreng membuat perusahaan ini kelabakan.

Alhasil, penjualan McD Jepang merosot tajam. Pangsa pasar restoran ini turun 10,4 persen pada 2014 dan 14 persen dalam kurun waktu lima tahun sebelumnya.

Sementara angka penjualan tahun lalu, McD Jepang mencatatkan angka kerugian mencapai 34,7 miliar yen, setara Rp4 miliar. Angka ini terbesar dalam sejarah beroperasinya perusahaan tersebut di Jepang sejak gerai pertamanya dibuka di Distrik Ginza, Tokyo pada 1971.

"Tidak diragukan lagi, 2015 merupakan tahun penuh tantangan sepanjang sejarah 45 tahun kami berdiri," ujar Presiden McD Unit Jepang, Sarah Cassanova.

Perusahaan ini juga berencana akan menjual sejumlah gerainya di Jepang. Bahkan, McD telah menutup ratusan dari 3.000 gerainya di Negeri Sakura tersebut.

(Ism, Sumber: emirates247.com)

Tweet